Setelah sekian lama hibernasi dari menulis blog, baiklah sekarang kita mulai lagi. Mudah-mudahan niat untuk menulisnya ga hilang.
Kali ini mau cerita mengenai jalan-jalan di kota Semarang. Semarang ini merupakan kota yang sering kami (saya, suami, dan anak saya Arkan) kunjungi, mungkin lebih tepatnya disinggahi. Karena kampung suami di Rembang jadi sering Semarang jadi tempat transit, baik ketika menuju Rembang atau kembali ke Jakarta dari Rembang. Agustus kemarin kami sekeluarga mudik ke Rembang, rencana awal mudiknya pada saat Idul Adha, ternyata adik ipar saya wisuda di Semarang seminggu setelahnya dan adik sepupu juga mau menikah di Cepu. Berhubung kita gak bisa cuti lama, jadi mudiknya mundur seminggu. Kali ini kami menginap di Semarang 3 malam dan sayangnya seperti biasa hanya sebagai tempat transit, tapi Alhamdulillah kali ini masih sempat keliling dan tentu saja wisata kuliner di Semarang.
Mau cerita sedikit tentang Semarang dimana tempat kita menginap, tempat makan yang rekomen, dan jalan-jalan kemana aja
Tempat Menginap
Berikut beberapa hotel yang kita pernah menginap (bukan saat mudik kali ini saja ya)
- Hotel Aston Inn Pandanaran
Hotel Aston Inn Pandanaran merupakan salah satu hotel baru di Semarang, Aston Inn ini sepertinya budget hotel dari Aston dengan harga dikisaran 400.000-500.000/kamar. Fasilitas lumayan lengkap ada kolam renang, parkir luas, dan yang paling penting lokasinya dekat dengan pusat kota Semarang (simpang Lima Semarang) dan pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran. Kami memesan 2 kamar karena ada adik saya dan adik ipar yang ikut menginap, dan asyiknya dapat kamar yang ada connecting doornya. Menu sarapan lumayan lengkap meskipun tidak sebanyak hotel bintang 5 , ada nasi goreng dengan lauk sosis, ikan goreng tepung,dan sayur, pecel, pancake, dan jamu (2 kali menginap menunya tidak jauh berbeda). Kolam renang dan restorannya berada di rooftoop, jadi bisa melihat pemandangan kota Semarang dari atas


Alasan utama kami memilih hotel ini adalah karena hotel ini tempat akan dilangsungkannya wisuda adik ipar saya, jadi biar gampang dan bisa istirahat selama menunggu acara wisuda berlangsung (yang bisa masuk hanya orang tua saja ke ruangan wisuda). Tarif hotel berkisar 400.000-500.000/kamar, mungkin karena sedang ada wisuda jadinya peak season. Hotel ini berada di daerah kota atas Semarang, jadi pemandangannya bagus dan udaranya sedikit lebih sejuk dibandingkan di kota bawah. Menu sarapannya juga lengkap nasi goreng dan lauknya, pasta, pancake, soto, sushi, dimsum, dan makanan pencuci mulut, lumayan variatif menunya. Hotel ini juga ada kolam renangnya, namun berhubung saat itu sedang acara wisuda dan kolam renangnya tepat berada di sebelah ruangan wisuda, tidak memungkinkan untuk berenang.


Kami menginap disini sewaktu mudik lebaran tahun 2017, transit menginap semalam sebelum melanjutkan perjalanan besoknya ke Jakarta. Tarif hotel 500.000-800.000/kamar. Hotel ini juga masih baru, lokasinya di Jalan Pemuda. Awalnya saya kira dari hotel ini bisa jalan kaki ke Simpang Lama ternyata lumayan jauh, jadi ketika mencari makan malam kami mencoba jalan kaki. Untungnya ketemu abang becak, akhirnya naik becak dayung ke Simpang Lima untuk cari makan. Sarapannya sih standar mungkin karena lagi lebaran juga jadi menunya ga terlalu banyak. Di hotel ini juga ada kolam renang outdoor, tapi kami tidak sempat menikmati karena mau melanjutkan perjalanan.

- Hotel Citradream Semarang
Kami menginap disini sewaktu mudik lebaran tahun 2015 masih dengan alasan yang sama istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta besoknya. Hotel ini memang hotel budget jadi memang fasilitas minim, tanpa kolam renang, sarapan juga seadanya seingat saya karena dulu sarapannya pagi-pagi sekali jam 6 karena mengejar waktu ke Jakarta jadi hanya ada menu nasi goreng. Tarif hotel ini 300.000-500.000/kamar. Lokasinya masih di pusat kota meskipun tidak dekat dengan Simpang Lima Semarang.
Tempat Makan
Makanan di Semarang banyak yang enak-enak, daripada bingung kami mencari rekomendasi dari TripAdvisor. Jadi inilah tempat makan yang kami singgahi sesuai rekomendasi TripAdvisor
Nasi pecel mbok sador ini lokasinya di area kuliner Simpang lama, rasanya enak dan banyak pilihan gorengannya. Memang sepertinya nasi pecel ini laris, terbukti dengan banyaknya pengunjung termasuk gofood yang mengantri membeli.


Soto Bangkong ini berada di jalan Bangkong, rasanya khas Soto Semarang bening kecoklatan dan banyak pilihan lauk pendamping (perkedel, kerupuk, dan sate). Soto bangkong sepertinya sudah ada cabang di Jakarta, sepertinya pernah makan waktu acara kantor. Rasanya agak kurang asin tapi tenang sudah disediakan garam di meja untuk ditambahkan sendiri jika kurang asin.
Soto Pak Man ini sangat terkenal, bahkan Pak Jokowi dan Hotman Paris si pengacara kondang aja pernah makan disini. Rasa sotonya memang mantap khas soto Semarang yang bening kecoklatan ada sounnya dan ditambah lauk pendampingnya(perkedel, tempe kriuk, dan sate-satean). Saat kami makan jam 7 malam, kami jadi pengunjung terakhir, begitu mobil parkir langsung tutup pagar, sepertinya memang sangat laris sotonya.

Jalan-jalan di Semarang
Karena waktu yang singkat di Semarang kami hanya sempat jalan-jalan ke beberapa tempat berikut:
Simpang Lima Semarang ini bisa dibilang alun-alunnya kota Semarang, di malam hari lapangan di tengah Simpang Lima ini ramai sekali, dan ada becak dayung dengan lampu warna-warni. Kebetulan waktu kita kesini sedang ramai sekali jadi padat sekali, naik becak dayungnya sampai macet. Ini yang dayungny masih senang waktu naik di awal, setengah perjalanan kecapekan karena ga jalan-jalan

Daerah kota tua memang selalu jadi tempat yang pas untuk hunting foto. Sayangnya kami sampai sudah gelap, jadi hanya foto saat gelap saja, tapi tetap keren karena bisa mendapatkan kesan horor


Lawang sewu memang salah satu icon khas Semarang, sayangnya saya belum kesampaian untuk menelusuri gedung ini, jadi hanya lewat di depannya saja

Oleh-oleh Khas Semarang
Saya sebenarnya bukan penggemar lumpia, karena tidak suka dengan bau rebungnya, tapi penasaran mau mencoba lumpia yang versi premium (harga kisaran 15.000-30.000 perpotong) dengan berbagai pilihan isi. Karena memang waktu jalan-jalan di Semarang terbatas, jadi saya memesan lewat gofood ke hotel, saya memesan rasa keju, jamur, dan ayam. Rasanya lumayan buat saya yang tidak suka rebung, yang rasa keju kejunya gede tapi kayak ngumpul di tengah gitu.
Ini juga salah satu jajanan khas Semarang tahu bakso. Baru kali ini saya membeli tahu bakso Bu Pudji, biasanya beli tahu bakso di bandeng juwana erlina. Harganya lebih murah di Bu Pudji 39.000 untuk 10 pieces tahu bakso, sedangkan di Erlina harga satuannya 6.000 hampir dua kali lipatnya. Untuk rasa sepertinya sama saja baik Bu Pudji maupun Erlina sama-sama enak, maklum saya penggemar tahu bakso 🙂
Kalau ke Semarang saya pasti membeli oleh-oleh di Bandeng Juwana Erlina di jalan Pandanaran, karena selain bandeng disana banyak pilihan oleh-oleh lainnya seperti keripik, kacang-kacangan, dan makanan kecil lainnya yang asalnya baik dari Semarang sendiri atau dari daerah Jawa Tengah lainnya
Demikian cerita jalan-jalan singkat di Semarang, semoga bermanfaat