Kids Activity

DIY Teropong Bintang

Alat dan Bahan:

  • Gulungan bekas tissue besar (1)
  • Gulungan bekas tissue kecil (3)
  • cat warna hitam
  • kuas
  • lem
  • kertas warna silver
  • plastik, lebih bagus gunakan kaca pembesar
  • guntingIMG_7413

Langkah-langkah:

  1. Warnai gulungan bekas tissue dengan cat warna hitam atau sesuai keinginan
  2. Pasangkan dengan lem gulungan bekas tissue kecil dibagian bawah
  3. Tempelkan plastic pada bagian atas gulungan bekas tissue besar
  4. Potong 2 gulungan bekas tissue kecil dan satukan menjadi satu lingkaran, dan pasang pada bagian atas gulungan tissue besar
  5. Gambar bintang pada kertas warna silver dan gunting
  6. Tempelkan bintang pada terepong
  7. Terepong Bintang sudah jadiiii

img_7415.jpg

img_7420.jpg

img_7418.jpg

Life, Parenting

Review Buku: Yuk, Jadi Orangtua Shalih! Sebelum meminta Anak Shalih



Buku ini merupakan buku parenting yang ditulis oleh Abah Ihsan Direktur dari Auladi Parenting School dan pendiri komunitas facebook ‘Yuk- Jadi Orangtua Shalih’. Membaca buku ini membuat saya serasa tertampar, ternyata saya masih jauh untuk disebut orangtua shalih. Buku ini mengajarkan bagaimana kita mendidik anak dengan baik dengan menggunakan lima karunia dari Allah yaitu : karunia belajar, karuna konsistensi, karunia kiblat, karunia mendengarkan, dan karunia Al-Shaffat.

1. Karunia Belajar
Saat ini saya sudah mulai risau karena Arkan tahun depan masuk SD tapi belum bisa membaca, jadi saya mulai memaksa Arkan belajar membaca, tapi bukannya mau belajar dia malah tambah enggan. Ternyata sebaiknya anak seumuran arkan belajar dilakukan sambil bermain atau sambil melakukan kegiatan seperti memasak bersama. Jadi saya harus lebih sabar dan kembali lagi mengajarkan Arkan sambil bermain, seperti main tebak-tebakan kartu, sambil mengajarkan huruf dan kata, dan ini membuat anaknya lebih senang dan ilmunya juga dapat diserap lebih baik. Contoh-contoh memfasilitasi belajar :

  • Membacakan buku atau mendongeng
  • Bercerita tentang masa kanak-kanak orang tua
  • Makan bersama sambil mengobrol
  • Merutinkan momen bersyukur
  • Melakukan permainan tebak-tebakan
  • Selalu jawab pertanyaan anak
  • Ajak anak membantu dalam tugas rumah tangga
  • Beri kesempatan memilih untuk diri sendiri
  • Gunakan momen membuat kesalahan untuk belajar
  • Sering orangtua belajar dari anak
  • Minta maaflah kepada anak dengan tulus jika orangtua berbuat salah

2. Karunia Konsistensi

Konsistensi membantu anak merasa bertanggung jawab karena mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka. Dalam menerapkan konsistensi kedua orangtua harus sepakat. Selain itu orangtua juga harus konsisten antara kata dan perbuatan. Misalkan anak dibatasi dalam hal main gadget, maka orangtua juga harus membatasi diri dalam menggunakan gadget (mengena banget bukan 🙂 ). Memang benar selama ayah bunda tidak bermain HP, anaknya juga tidak akan minta kok.

3. Karunia Kiblat

Karunia kiblat ini artinya kita bisa menentukan fokus dan arah kehidupan kita. Orangtua harus fokus pada perilaku baik anak, pujilah anak saat anak berbuat kebaikan, dan jangan terlalu cepat bereaksi dan mengkritik perilaku buruk anak. Selain itu fokus pada kelebihan anak, bukan kekurangan anak. Dan terakhir fokuslah pada solusi, bukan pada masalah

4. Karunia Mendengarkan

Orangtua shalih menjadi tempat curhat anak. Curhat merupakan sarana sederhana yang dapat membekali anak-anak kita dengan ketahanan mental dan pengaruh buruk dari luar

5. Karunia Al-Shaffat

Orangtua shalih berkomunikasi dengan melibatkan anak. Anak memiliki pemikiran dan kehendak sendiri sehingga komunikasi dengan orangtua baru akan efektif jika anak dan orangtua sama-sama terlibat. Mengabaikan anak berarti kita orangtua otoriter. Melibatkan anak akan menjadikan kita orangtua otoritatif. Agar komunikasi menjadi efektif berikut caranya:

  • Berbicara dengan anak bukan kepada anak. Komunikasi dilakukan dua arah bergantian berbicara dan mendengarkan
  • Biarkan anak memikirkannya sendiri
  • Gunakan kalimat positif
  • Sederhanakan permintaan orangtua kepada anak
  • Dapatkan perhatian anak sebelum berbicara
  • Lakukan kontak mata
  • Katakan : “tolong”, “terima kasih”, dan “terima kasih kembali”
  • Tidak menyela dan mencela anak ketika dia sedang bercerita
  • Gunakan kata-kata yang baik
  • Buatlah tawaran yang tak akan ditolak anak
  • Sesuaikan bahasa dengan perkembangan anak
  • Berilah alternatif untuk larangan
  • Keteladanan

Buku ini sangat sangat direkomendasikan untuk dibaca para orangtua, karena tentu saja kita ingin anak kita menjadi anak yang shalih seperti doa yang selalu kita panjatkan kepada Allah swt. Jadi ‘ Yuk, jadi Orangtua shalih! sebelum meminta anak shalih’

Jalan-jalan

Jalan-jalan Singkat di Semarang

Setelah sekian lama hibernasi dari menulis blog, baiklah sekarang kita mulai lagi. Mudah-mudahan niat untuk menulisnya ga hilang.

Kali ini mau cerita mengenai jalan-jalan di kota Semarang. Semarang ini merupakan kota yang sering kami (saya, suami, dan anak saya Arkan) kunjungi, mungkin lebih tepatnya disinggahi. Karena kampung suami di Rembang jadi sering Semarang jadi tempat transit, baik ketika menuju Rembang atau kembali ke Jakarta dari Rembang. Agustus kemarin kami sekeluarga mudik ke Rembang, rencana awal mudiknya pada saat Idul Adha, ternyata adik ipar saya wisuda di Semarang seminggu setelahnya dan adik sepupu juga mau menikah di Cepu. Berhubung kita gak bisa cuti lama, jadi mudiknya mundur seminggu. Kali ini kami menginap di Semarang 3 malam dan sayangnya seperti biasa hanya sebagai tempat transit, tapi Alhamdulillah kali ini masih sempat keliling dan tentu saja wisata kuliner di Semarang.

Mau cerita sedikit tentang Semarang dimana tempat kita menginap, tempat makan yang rekomen, dan jalan-jalan kemana aja

Tempat Menginap

Berikut beberapa hotel yang kita pernah menginap (bukan saat mudik kali ini saja ya)

  • Hotel Aston Inn Pandanaran

Hotel Aston Inn Pandanaran merupakan salah satu hotel baru di Semarang, Aston Inn ini sepertinya budget hotel dari Aston dengan harga dikisaran 400.000-500.000/kamar. Fasilitas lumayan lengkap ada kolam renang, parkir luas,  dan yang paling penting lokasinya dekat dengan pusat kota Semarang (simpang Lima Semarang) dan pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran. Kami memesan 2 kamar karena ada adik saya dan adik ipar yang ikut menginap, dan asyiknya dapat kamar yang ada connecting doornya. Menu sarapan lumayan lengkap meskipun tidak sebanyak hotel bintang 5 , ada nasi goreng dengan lauk sosis, ikan goreng tepung,dan sayur, pecel, pancake, dan jamu (2 kali menginap menunya tidak jauh berbeda). Kolam renang dan restorannya berada di rooftoop, jadi bisa melihat pemandangan kota Semarang dari atas

  • Hotel Patra Semarang

Alasan utama kami memilih hotel ini adalah karena hotel ini tempat akan dilangsungkannya wisuda adik ipar saya, jadi biar gampang dan bisa istirahat selama menunggu acara wisuda berlangsung (yang bisa masuk hanya orang tua saja ke ruangan wisuda). Tarif hotel berkisar 400.000-500.000/kamar, mungkin karena sedang ada wisuda jadinya peak season. Hotel ini berada di daerah kota atas Semarang, jadi pemandangannya bagus dan udaranya sedikit lebih sejuk dibandingkan di kota bawah. Menu sarapannya juga lengkap nasi goreng dan lauknya, pasta, pancake, soto, sushi, dimsum, dan makanan pencuci mulut, lumayan variatif menunya. Hotel ini juga ada kolam renangnya, namun berhubung saat itu sedang acara wisuda dan kolam renangnya tepat berada di sebelah ruangan wisuda, tidak memungkinkan untuk berenang.

  • Hotel Grandhika Semarang

Kami menginap disini sewaktu mudik lebaran tahun 2017, transit menginap semalam sebelum melanjutkan perjalanan besoknya ke Jakarta. Tarif hotel 500.000-800.000/kamar. Hotel ini juga masih baru, lokasinya di Jalan Pemuda. Awalnya saya kira dari hotel ini bisa jalan kaki ke Simpang Lama ternyata lumayan jauh, jadi ketika mencari makan malam kami mencoba jalan kaki. Untungnya ketemu abang becak, akhirnya naik becak dayung ke Simpang Lima untuk cari makan. Sarapannya sih standar mungkin karena lagi lebaran juga jadi menunya ga terlalu banyak. Di hotel ini juga ada kolam renang outdoor, tapi kami tidak sempat menikmati karena mau melanjutkan perjalanan.

  • Hotel Citradream Semarang

Kami menginap disini sewaktu mudik lebaran tahun 2015 masih dengan alasan yang sama istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta besoknya. Hotel ini memang hotel budget jadi memang fasilitas minim, tanpa kolam renang, sarapan juga seadanya seingat saya karena dulu sarapannya pagi-pagi sekali jam 6 karena mengejar waktu ke Jakarta jadi hanya ada menu nasi goreng. Tarif hotel ini 300.000-500.000/kamar. Lokasinya masih di pusat kota meskipun tidak dekat dengan Simpang Lima Semarang.

Tempat Makan

Makanan di Semarang banyak yang enak-enak, daripada bingung kami mencari rekomendasi dari TripAdvisor. Jadi inilah tempat makan yang kami singgahi sesuai rekomendasi TripAdvisor

  • Pecel Mbok Sador

Nasi pecel mbok sador ini lokasinya di area kuliner Simpang lama, rasanya enak dan banyak pilihan gorengannya. Memang sepertinya nasi pecel ini laris, terbukti dengan banyaknya pengunjung termasuk gofood yang mengantri membeli.

  • Soto Bangkong

Soto Bangkong ini berada di jalan Bangkong, rasanya khas Soto Semarang bening kecoklatan dan banyak pilihan lauk pendamping (perkedel, kerupuk, dan sate). Soto bangkong sepertinya sudah ada cabang di Jakarta, sepertinya pernah makan waktu acara kantor. Rasanya agak kurang asin tapi tenang sudah disediakan garam di meja untuk ditambahkan sendiri jika kurang asin.

  • Soto Pak Man

Soto Pak Man ini sangat terkenal, bahkan Pak Jokowi dan Hotman Paris si pengacara kondang aja pernah makan disini. Rasa sotonya memang mantap khas soto Semarang yang bening kecoklatan ada sounnya dan ditambah lauk pendampingnya(perkedel, tempe kriuk, dan sate-satean). Saat kami makan jam 7 malam, kami jadi pengunjung terakhir, begitu mobil parkir langsung tutup pagar, sepertinya memang sangat laris sotonya.

Jalan-jalan di Semarang

Karena waktu yang singkat di Semarang kami hanya sempat jalan-jalan ke beberapa tempat berikut:

  • Simpang Lima Semarang

Simpang Lima Semarang ini bisa dibilang alun-alunnya kota Semarang, di malam hari lapangan di tengah Simpang Lima ini ramai sekali, dan ada becak dayung dengan lampu warna-warni. Kebetulan waktu kita kesini sedang ramai sekali jadi padat sekali, naik becak dayungnya sampai macet. Ini yang dayungny masih senang waktu naik di awal, setengah perjalanan kecapekan karena ga jalan-jalan

  • Kota Tua Semarang

Daerah kota tua memang selalu jadi tempat yang pas untuk hunting foto. Sayangnya kami sampai sudah gelap, jadi hanya foto saat gelap saja, tapi tetap keren karena bisa mendapatkan kesan horor

  • Lawang Sewu

Lawang sewu memang salah satu icon khas Semarang, sayangnya saya belum kesampaian untuk menelusuri gedung ini, jadi hanya lewat di depannya saja

Oleh-oleh Khas Semarang

  • Lumpia Mbak Lien

Saya sebenarnya bukan penggemar lumpia, karena tidak suka dengan bau rebungnya, tapi penasaran mau mencoba lumpia yang versi premium (harga kisaran 15.000-30.000 perpotong) dengan berbagai pilihan isi. Karena memang waktu jalan-jalan di Semarang terbatas, jadi saya memesan lewat gofood ke hotel, saya memesan rasa keju, jamur, dan ayam. Rasanya lumayan buat saya yang tidak suka rebung, yang rasa keju kejunya gede tapi kayak ngumpul di tengah gitu.

  • Tahu Bakso Bu Pudji

Ini juga salah satu jajanan khas Semarang tahu bakso. Baru kali ini saya membeli tahu bakso Bu Pudji, biasanya beli tahu bakso di bandeng juwana erlina. Harganya lebih murah di Bu Pudji 39.000 untuk 10 pieces tahu bakso, sedangkan di Erlina harga satuannya 6.000 hampir dua kali lipatnya. Untuk rasa sepertinya sama saja baik Bu Pudji maupun Erlina sama-sama enak, maklum saya penggemar tahu bakso 🙂

  • Bandeng Juwana Erlina

Kalau ke Semarang saya pasti membeli oleh-oleh di Bandeng Juwana Erlina di jalan Pandanaran, karena selain bandeng disana banyak pilihan oleh-oleh lainnya seperti keripik, kacang-kacangan, dan makanan kecil lainnya yang asalnya baik dari Semarang sendiri atau dari daerah Jawa Tengah lainnya

Demikian cerita jalan-jalan singkat di Semarang, semoga bermanfaat

Jalan-jalan

Episode Kampung Halaman (1): Menelusuri Jejak-jejak Tsunami

Kali ini aku ingin menuliskan sedikit cerita tentang kampung halamanku Aceh, sudah lama pulang kampung tapi tidak sempat jalan-jalan karena biasanya pulang waktu lebaran. Jadi ketika ke Aceh bulan Mei kemarin, walaupun cuma 4 hari dimaanfaatkan untuk jalan-jalan sepuasnya. Berikut sedikit oleh-oleh ceritanya.

Aceh mengalami musibah tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang berarti sudah hampir 6 tahun kejadian yang sangat memilukan itu terjadi. Namun, kita masih bisa melihat tempat-tempat yang menggambarkan betapa dasyatnya kejadian tsunami yang sudah meluluhlantakkan Aceh. Dalam perjalanan dari Bandara Sultan Iskandar Muda menuju pusat kota Banda Aceh sekitar 3 km dari Bandara kita bisa melihat kuburan masal Siron tempat terkuburnya puluhan ribu korban tsunami. Tak hanya satu kuburan masal di Banda Aceh tetapi tiga kuburan, satu lagi di daerah Ule-lheue dan satunya lagi di Lhoknga dua daerah terparah terkena tsunami di Banda Aceh.

Kuburan Massal Siron
Kuburan Massal Siron
Kuburan Massal Ulelheue
Kuburan Massal Ulelheue

Foto di bawah adalah foto sebuah kapal PLTD Apung milik PLN yang tadinya ada di lautan namun karena dihempas gelombang tsunami berpindah ke perumahan penduduk, tidak terbayangkan bagaimana kapal sebesar ini bisa berpindah ke daratan. Saat ini sudah dibangun Taman Edukasi Tsunami disebelah kapal ini yang menandakan bahwa tempat ini merupakan salah satu saksi bisu terjadinya tsunami. Kapal ini boleh dinaiki oleh pengunjung. Dari atas kapal kita bisa melihat daerah-daerah sekitarnya yang tadinya semua bangunan hampir rata dengan tanah namun sekarang rumah-rumah penduduk sudah dibangun kembali.

Kapal PLTD Apung
Kapal PLTD Apung
Taman Edukasi Tsunami
Taman Edukasi Tsunami
Kawasan yang terkena tsunami
Kawasan yang terkena tsunami

Untuk mengenang peristiwa Tsunami pemerintah Aceh bersama beberapa LSM membangun museum Tsunami. Museum yang diresmikan pada tanggal 23 Februari 2009 ini memiliki desain menyerupai kapal. Begitu masuk ke dalam museum kita akan melewati The Tunnel of Fear yang merupakan sebuah lorong yang berupa koridor sempit dengan dinding tinggi dan air terjun yang bergemuruh. Efek ini untuk membentuk suasana psikologis dan mengingatkan betapa menakutkannya saat tsunami terjadi.

Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh
The Tunnel Of Fear
The Tunnel Of Fear

Kemudian kita terdapat ruangan yang disebut Blessing Chamber. Ruangan ini berupa sumur tinggi yang dalam perencanaanya akan dituliskan nama-nama korban bencana pada dindingnya, namun saat aku kesana belum ada. Sumur ini diterangi oleh skylight berbentuk lingkaran dengan kaligrafi Allah SWT, sebagai makna hadirnya harapan bagi masyarakat Aceh.

Blessing Chamber
Blessing Chamber

Di dalam ruang pameran diputarkan video-video kejadian Tsunami dan ditampilkan foto-foto pasca Tsunami. Pengunjung museum tidak hanya wisatawan lokal tetapi banyak juga wisatawan manca negara. Saat ini tiket masuk ke museum masih berupa sumbangan seikhlasnya, mudah-mudahan bangunan museum tetap terjaga dengan baik.

Foto Pasca Tsunami
Foto Pasca Tsunami
Ruang Pameran
Ruang Pameran

Jejak-jejak tsunami ini menggambarkan bagaimana kuasa Allah mendatangkan bencana tsunami untuk mengingatkan manusia yang mungkin lupa pada-Nya atau juga karena Allah terlalu sayang kepada masyarakat Aceh yang sebelumnya terus-terusan berada dalam situasi konflik. Semua itu rahasia Allah, hanya Allah yang tahu.

Waktu terjadinya tsunami
Waktu terjadinya tsunami
Jalan-jalan

Mesjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, adalah salah satu bangunan di Aceh yang memiliki keindahan dan keelokan arsitektur. Jika orang India bangga dengan Taj Mahal, maka orang Aceh bangga dengan masjid ini. Sejarah dan masa depan sepertinya sedang bercakap-cakap di masjid itu sekarang. Masjid dengan tiang 280 buah ini adalah saksi perjalanan sejarah Aceh. Masjid ini juga menjadi tempat berlindung dari sapuan tsunami.

Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid Raya Baiturrahman
Tiang-tiang dalam Mesjid
Tiang-tiang dalam mesjid
Bagian Dalam Mesjid
Bagian Dalam Mesjid

Inilah masjid sejarah dan saksi bisu perjalanan Islam di Nusantara. Saksi bisu perjuangan rakyat Aceh. Menurut sejumlah literatur, masjid ini dibangun pertama kali pada 1292 M atau 691 H, oleh Sultan Alaidin Mahmud Syah I, cucu Sultan Alaidin Johan Syah. Namun ada yang menyebut usianya jauh lebih muda karena dibangun di zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada saat pertempuran dengan Belanda, Belanda pernah membakar masjid ini pertama kali pada 14 April 1873, tatkala serangan cepat dan besar-besaran mereka lakukan terhadap pejuang Aceh. Karena tak bisa merebut, Belanda pun membakarnya. Dalam pertempuran tersebut salah satu Jenderal Belanda yaitu Mayor Jenderal Kohler tewas di tempat ini.

Sejak diberlakukannya syariat Islam di Aceh, setiap orang yang memasuki areal mesjid diharuskan menggunakan busana muslim / muslimah.

Bagi anak-anak, masjid ini sekaligus dijadikan lokasi bermain seusai mengaji di TPA masjid yang sama. Anak-anak Aceh mendapat “bimbingan” karena kehadiran masjid cantik tersebut di tengah-tengah mereka. Tak lengkap kalau ke Banda Aceh, jika tidak mampir atau shalat di masjid ini. Jika masuk ke dalam, kesejukan dengan cepat menjalari tubuh kita. Keindahan masjid yang menjadi icon Aceh ini dapat dinikmati baik pada siang maupun pada malam hari.

Mesjid Raya Baiturrahman di saat malam
Mesjid Raya Baiturrahman di saat malam
Menara Mesjid di malam hari
Menara Mesjid di malam hari
Jalan-jalan

Indoor Park – Trans Studio Makassar

Masih bagian dari perjalanan workshop yang diceritakan sebelumnya, hari ke-2 workshop team workshop diajak jalan-jalan oleh tuan rumah ke trans studio. Setelah jam kantor selesai sekitar pukul 5 WITA kita berangkat, sesampainya di luar kantor kita sudah ditunggu oleh bis trans studio, ternyata trans studio punya bis yang mengangkut pengunjung.   Tetapi dari kantor kita tidak langsung menuju TKP, kita ke hotel dulu untuk mengganti kostum dan meletakkan barang-barang. Dari hotel ternyata lokasinya tidak terlalu jauh, kira-kira ditempuh dalam waktu 20 menit. Saat itu hujan turun dengan deras disertai angin, berhubung trans studio itu indoor jadi kita tidak khawatir acaranya akan batal.  Itulah salah satu kelebihannya.

Begitu masuk ke dalam trans studio kita serasa masuk ke dalam sebuah mall, dengan layar-layar besar yang menampilkan kilasan acara-acara trans tv.

Untuk masuk ke dalam arena trans studio kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp 100.000. Akan tetapi cara pembayarannya dengan menggunakan kartu studio pass. Jadi kita membeli kartu studio pass ini dengan harga Rp 100.000 untuk tiket masuk dan gratis menaiki 15 wahana. Kemudian kita bisa mengisi ulang kartu ini untuk melakukan pembayaran jika ingin membeli makanan dan barang serta menaiki beberapa wahana yang tidak gratis. Jadi bisa dibilang kartu studio pass ini merupakan pengganti uang tunai.

Wahana yang pertama aku naiki adalah Hollywood Bumper Car yaitu permainan boom-boom car, itu pertama kalinya aku bermain boom-boom car. Jadi sempat panik karena tidak bisa mengemudikan mobil dengan benar, hasilnya nabrak terus, setelah berusaha memutar setir sekuat tenaga akhirnya berhasil jalan walaupun tetap saja banyakan nabraknya. Kemudian aku berpindah ke wahana berikutnya, berusaha mencari yang lebih seru. Aku kemudian memilih Putar-petir yaitu permainan mengitari bola raksasa sambil berayun-ayun naik turun. Kelihatannya tidak seram, tapi begitu sudah mulai berayun-ayun kencang sanggat memacu adrenalin.

Hollywood Bumper Car
Putar Petir

Jam 7 malam ada pementasan teater musikal ala broadway di Trans city Theater yang berjudul Jason Mencari Cinta. Jika di dufan ada pementasan Rama dan Sinta maka ini bentuk lainnya. Selesai menonton teater aku mencoba menaiki Grand esia studio View, permainan yang berbentuk kincir raksasa, yang berputar hanya dua kali dengan lambat, sehingga kita bisa melihat Trans Studio dari atas walaupun tidak sepenuhnya keliatan semua.

Pementasan Jason Mencari Cinta
Grand Studio Esia View
Pemandangan trans studio dari atas Kincir

Berikutnya aku masuk ke wahana Safari Track, sempat terpikir bakal masuk ke suatu wahana yang seram dan seru, ternyata hanya mengitari hutan-hutanan yang ada hewan-hewanannya. Terakhir aku menaiki wahana Magic Thunder Coaster yaitu roaller coaster yang meluncur mengitari menara big ben. Thunder Coaster ini tidak termasuk yang gratis, jadi aku membayar lagi sebesar Rp 25.000 untuk satu kali naik, tapi tidak mengecewakan walaupun bayar  =)

Karena sudah letih akhirnya aku hanya berfoto-foto saja, sambil menunggu yang lain selesai bermain. Ternyata sudah jam ½ 9, berhubung hari kerja trans studio tutup jam 9, jadi kita bersiap-siap untuk pulang. Penutup malam itu, ternyata ada street performance yang menampilkan berbagai tarian dan pertunjukan ala trans tv. Selesai berfoto-foto dengan para pemain street performance yang katanya asli orang Makassar kita beranjak pulang. Team workshop kembali diantarkan ke hotel dengan bis trans studio.Tiba  di hotel saatnya untuk istirahat dan memulihkan energi untuk kembali bekerja besok.

Jalan-jalan

Bekerja dan Berwisata di Negeri Hasanuddin

Awal Januari kemarin aku diberikan tugas dari kantor untuk workshop di kota kelahiran Sultan Hasanuddin yaitu kota Makassar atau dikenal juga dengan Ujungpandang.  Karena tujuan utamanya adalah bekerja sehingga tidak sempat jalan-jalan keliling Makassar dengan puas. Beruntungnya hotel tempatku menginap berada di dekat Pantai Losari jadi bisa melihat pantai setiap hari. Pada saat aku berada di sana sedang musim hujan,  setiap hari hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang dari laut sehingga udara terasa dingin sekali. Aku tidak tahu sebenarnya udara Makassar itu sepanas apa ya, apakah mendekati Jakarta  🙂 ?

Hari terakhir workshop alhamdulillah udara cerah, dan ini tidak dilewatkan oleh team workshop untuk singgah pada saat perjalanan menuju kantor  di Pantai Losari untuk berfoto. Pantai Losari ini sudah direklamasi sehingga kita tidak bisa bermain-main dengan pasir putih pantai.  Pantai ini ramai dikunjungi pada sore hari dan di saat cuaca cerah.

Pantai Losari
Pemandangan Kota Makasar dari atas Kanwil
Pemandangan dari Lantai 2 hotel di saat hujan deras

Selagi di Makassar aku tidak melewatkan kesempatan untuk wisata kuliner. Aku sempat mencicipi pisang epe yang banyak dijual di pinggir jalan sekitar Pantai Losari. Pisang epe biasanya dijual pada malam hari ini. Pisang epe adalah makanan khas Makassar yang terbuat dari pisang kepok setengah matang yang dibakar kemudian digeprek, dan dilumuri saus gula merah. Pisang epe memiliki 4 pilihan rasa yaitu coklat keju, keju, durian, dan original. Rasa yang paling aku suka adalah coklat keju karena rasanya yang tidak terlalu manis. Penganan khas Makassar lainnya yaitu Jalang Kotek. Jalang Kotek ini mirip dengan pastel  bahkan mungkin sama, aku belum bisa membedakan. Hanya saja Jalang Kotek dimakan dengan sambal khas Makassar yang biasanya dimakan dengan otak-otak. Makassar memang terkenal juga dengan otak-otaknya. Otak-otak ikan tenggiri nya memang dicari-cari wisatawan di kota Makassar, terutama untuk dijadikan oleh-oleh karena rasanya yang mantap dan sangat terasa ikannya.

Jalang Kotek

Makanan laut alias seafood di sini masih segar-segar karena kota Makassar sangat dekat dengan laut. Setiap hari makanan yang disuguhkan di kantor pada saat workshop tidak jauh-jauh dari seafood, mulai dari sop seafood, udang goreng, dan tidak pernah ketinggalan ikan kakap berukuran besar yang katanya dimasak rica-rica.

Hari terakhir team workshop diajak makan siang di sebuah restoran khas Makassar yang bernama Ulu Juku.  Restoran ini menjual kepala ikan Kakap merah, Kakap Putih, dan Gurame. Hanya kepala ikan tanpa badannya, karena begitulah khasnya. Aku memesan Pallumara Kakap Merah, rasanya seperti sop tapi berwarna kuning dengan rasa sedikit asam dan pedas. Kuahnya enak, berhubung aku tidak suka kepala ikan jadinya tidak terlalu menikmati. Selain dimasak Pallumara ada juga yang digoreng dan digulai, aku juga sempat mencoba yang goreng dan rasanya lebih enak karena ikannya lebih matang dan gurih.

Malam harinya team workshop kembali diajak makan malam khas Makassar, kali ini kita mengunjungi restoran Dinar. Restoran ini menjual berbagai macam seafood. Malam itu kita memesan beberapa macam ikan bakar seperti bawal dan baronang dan ditemani sayur kangkung serta tumis toge. Restoran ini padat pengunjung mungkin karena saat itu adalah malam Sabtu.

Sebelum pulang ke Jakarta tidak lupa untuk berburu oleh-oleh khas Makassar seperti sutra bugis, minyak tawon, sirup markisa, otak-otak dan lain-lain. Di jalan Somba Opu tidak jauh dari pantai Losari, terdapat banyak toko souvenir khas Makasar dengan harga yang bervariasi.

Setelah seminggu akhirnya kembali lagi ke Jakarta.  Jakarta –Makassar ditempuh sekitar 2 jam dengan pesawat udara  dan terdapat perbedaan waktu 1 jam antara Jakarta dengan Makassar  (pengumuman ala pramugari 🙂 )

Jalan-jalan

Bogor Botanical Garden a.k.a Kebun Raya Bogor

Seorang karyawan sebuah perusahaan mengajak jalan-jalan seorang asing yang merupakan rekan bisnisnya.

Karyawan : Sir, what place do you want to visit in Jakarta?

Bule : I want to go to Botanical Garden in Bogor, i read an article about this place .  That’s not far from Jakarta, right?

Karyawan: Yes, Bogor just take 1 hours from Jakarta. But I never heard about Botanical Garden in Bogor before. There isn’t botanical garden in Bogor. Maybe you are wrong sir, it is not in Bogor.

Akhir cerita, si bule tidak jadi jalan-jalan ke Botanical Garden karena si karyawan tidak tahu jika Botanical Garden itu adalah Kebun Raya Bogor. Si karyawan baru mengetahui hal tersebut setelah dia bercerita kepada temannya.

Lokasi Kebun Raya

Orang Indonesia memang lebih mengenal tempat wisata terkenal di Bogor ini sebagai Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu paru-paru kota Bogor, di kebun raya ini terdapat ribuan jenis pepohonan dari dalam dan luar negeri. Tanaman yang terkenal antara lain bunga bangkai, teratai raksasa, serta berbagai jenis anggrek. Awal mula dibuat tujuan utama kebun ini adalah tempat penelitian dan pelestarian berbagai jenis tanaman tropika.  Akan tetapi masyarakat lebih mengenal kebun raya sebagai tempat wisata. Kebun raya bogor memang tempat yang cocok untuk berpiknik bersama keluarga atau teman-teman selain tempatnya yang adem dan lahannya juga luas mencapai 80 hektar. Jangan khawatir takut kelelahan berjalan, karena disediakan kendaraan yang bisa disewa untuk berkeliling atau jika menggunakan mobil pribadi kita juga bisa bebas berkeliling.

Teratai raksasa
Piknik Bersama Keluarga

Udara di kebun raya yang segar membuat kita tidak menyadari berada di tengah kota Bogor yang saat ini padat oleh angkot-angkot berwarna hijau dan biru. Selain piknik, anak-anak sekolah juga sering melakukan kunjungan untuk mempelajari berbagai macam flora yang ada disini. Kebun raya Bogor ini letaknya bersebelahan dengan istana bogor. Sayangnya istana ini hanya buka pada acara-acara tertentu saja, seperti hari ulang tahun kota bogor. Kebun raya bogor merupakan salah tempat yang menarik untuk dikunjungi, tempatnya mudah dijangkau dan tiket masuknya juga hanya 9.500 rupiah per orang. Mudah-mudahan pemerintah kota Bogor terus giat memelihara tempat ini agar tetap menarik dan tidak mengurangi fungsi utamanya sebagai tempat penelitian sekaligus paru-paru dunia ini.

Patung pendiri kebun raya bogor
Pohon yang usianya sudah ratusan tahun
Taman
Istana Bogor
Hijaunya menyejukkan

Jalan-jalan

Sate Kambing Pejompongan

Di daerah pejompongan ada sebuah warung penjual sate kambing. Warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Karena penasaran akhirnya aku mencoba ke tempat ini. Makanan utama yang dijual di sini memang sate kambing, tapi ada makanan pelengkap seperti tahu dan otak-otak. Sate kambingnya enak begitu juga tahunya, sayang aku tidak sempat mencoba otak-otak. Tapi ketika akan membayar aku kaget ternyata harga satenya mahal sekali, tidak sama dengan harga sate kambing yang pada umumnya berkisar antara Rp 12.000- Rp 20.000. Harga satu porsi sate kambing yang terdiri dari 12 tusuk sate adalah Rp 32.000. Mungkin harga memang tidak pernah bohong :p

Sate Kambing

Tahu

Life

Sedekah memang Ajaib!!

SedekahSewaktu bulan Ramadhan aku mengikuti sebuah pengajian yang membahas sedekah. Sedekah itu katanya ajaib, uang kita tidak akan pernah berkurang dengan sedekah, justru akan bertambah. Allah akan mengembalikan uang yang kita sedekahkan. Jika kita bersedekah tapi tidak ikhlas Allah tetap akan mengganti tetapi dalam jumlah yang sama dengan yang kita sedekahkan, tetapi jika kita bersedekah dengan ikhlas maka Allah mengganti dalam jumlah yang berlipat ganda. Jika kita mengalami hal yang tidak baik, maka kita harus mengevaluasi diri kita apakah kita sudah bersedekah. Misalkan ketika kita dicopet di bis, kenapa yang dicopet kita padahal banyak orang lain dalam bis, salah satu penyebabnya adalah karena disitu masih ada rizki orang lain yang belum kita sedekahkan.

Malam setelah mengikuti pengajian itu, aku berpikir sepertinya aku sangat kurang bersedekah, hari ini aku belum bersedekah dan dimana aku bisa bersedekah sekarang. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, ketika aku membuka pintu ternyata teman sekosanku yang datang, dia  bilang “Mbak, aku sama teman-teman kampus mau ngadain sahur bersama anak jalanan, jadi mbak kita jualan mawar untuk ngumpulin dana. Mbak mau nyumbang? “  Subhanallah, Allah benar-benar mendengar kata hatiku, dan membuka jalan untukku beramal. Esoknya balasan itu juga benar-benar ada, temanku memberikan oleh-oleh sebuah barang yang memang sedang aku butuhkan. Subhanallah lagi, rahasia Allah tidak pernah kita duga.

Pengalaman tidak menyenangkan karena kurang bersedekah dialami oleh abangku. Suatu malam ketika shalat tarawih di mesjid Istiqlal, ketika mau bersedekah abang melihat ternyata dalam dompetnya tidak ada uang kecil, dan menanyakan padaku apakah ada uang kecil. Aku bilang “udah bang yang itu aja, masak sedekah pake uang kecil”. Akhirnya dia menyedehkan uang besarnya itu, setelah itu dia bilang padaku, “gapapa uang kecil kan yang penting ikhlas, daripada besar terus gak ikhlas”. Saat itu aku hanya senyum saja. Besoknya Allah lagi-lagi menunjukkan pada ku bagaimana ajaibnya sedekah. Sore itu aku dan abang buka bersama dengan teman-temanku di sebuah mall di kawasan Senen, ketika shalat magrib di mushala abang kehilangan sendalnya yang memang masih lumayan baru dan bagus. Aku senyum dan bilang “Bang itu karena sedekah gak ikhlas jadinya gitu, coba kenapa sendal abang yang diambil bukan punya teman-teman yang lain?”. Abang mengiyakan pernyataan ku dan tidak bisa mengelak lagi kemudian tersenyum. Dan ternyata cobaan tidak sampai disitu saja, keluar dari mall ban motor yang kita naiki bocor, padahal sebelum berangkat tadi sudah kempes dan sudah diisi angin. Setelah ban ditambal, perjalanan dilanjutkan lagi. Sampai di depan Senayan ban motor bocor lagi karena ban luarnya memang sudah tipis dan sehingga ketika melewati lubang dijalan ban dalamnya bocor lagi. Ini benar membuat kita bingung karena waktu itu sudah pukul 9 malam, dan tidak ada tukang tambal ban yang buka lagi. Akhirnya dengan putus asa kita berusaha jalan pelan-pelan, siapa tau ketemu. Alhamdulillah di depan halte bis senayan ada bapak-bapak tukang tambal ban, dan akhirnya ban dalamnya diganti karena tidak bisa ditambal lagi.  Alhamdulillah ada pertolongan Allah setelah diuji.

Benar-benar ajaib kan sedekah itu. Cerita ini tidak bermaksud ria, hanya ingin berbagi sedikit pengalaman. Mudah-mudahan memotivasi yang membaca untuk bersedekah.